Kekeringan yang berkepanjangan membuat pengendalian harga pangan menjadi lebih sulit: Perekonomian Laut

Kekeringan yang berkepanjangan membuat pengendalian harga pangan menjadi lebih sulit: Perekonomian Laut

JAKARTA – Pedagang kebingungan dalam menentukan harga bahan pokok saat ini. Bukan hanya karena libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), tapi faktor cuaca juga mempengaruhinya.

Menurut para pedagang, kenaikan bahan pokok bukan hanya disebabkan oleh Nataru, tapi juga faktor cuaca. Kekeringan yang berkepanjangan menyebabkan kerusakan tanaman. Tanaman yang rusak berarti berkurangnya pasokan sehingga menyebabkan harga naik.

“Tanaman rusak hanya karena dampak musim panas lalu. “Sekarang mungkin (petani) tiga bulan lagi akan tanam lagi,” kata Pedagang Cabai Butet di Pasar Kemiri Muka, Depok saat diwawancarai. Zona SamuderaSelasa (19.12.2023).

Menurut dia, hal ini berdampak pada penjual dan pembeli. Penjual kesulitan menentukan harga jual.

“Ibarat pepatah, kalau terlalu murah, miskin petani, kalau terlalu mahal, miskin pembeli. “Saya harap itu hanya standar,” katanya, merasa benar-benar mual.

Sedangkan menurut pedagang lainnya, kenaikan harga ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi menjelang tahun baru. Tidak hanya di Tahun Baru, setiap hari raya keagamaan, harga bahan pokok pasti naik.

“Biasanya setiap tahun seperti ini, entah itu Natal, Tahun Baru, Idul Fitri, pasti naik,” kata penjual telur Herman di Pasar Kemiri Muka, Depok.

Mereka berharap pemerintah membuat program yang bisa melakukan standarisasi harga bahan pokok. Dengan demikian, harga tidak akan naik tinggi dan baik penjual maupun pembeli akan mendapatkan keuntungan dari hal ini.

Quoted From Many Source

READ  Mitsubishi Indonesia targetkan penjualan 2.000 unit XForce setiap bulannya: Okezone Automotive

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *